Rabu, 09 Januari 2013

Additive bahan bakar GASTROFAC

Custom HTML AtasBio Additive for Gasoline MANFAAT Berfungsi sebagai katalisator dan mempunyai sifat detergensi pada sistem bahan bakar mesin. Menyempurnakan proses pembakaran Membersihkan sistem bahan bakar (Fuel sistem) dari tangki, karbulator/injection sampai ruang bakar Menghaluskan suara mesin Mempertahankan temperatur mesin pada kondisi connatural sehingga terhindar dari over heating Menurunkan kadar emisi dan pedal buang beracun (PB/Timbal) Menghemat konsumsi BBM (10-25%) Menjadikan kendaraan selalu dalam kondisi prima Memberikan kenyamanan dan kepuasan dalam berkendaraan Artikel ilmiahnya : Quote: PENGGUNAAN MINYAK SERAI WANGI SEBAGAI BAHAN BIO-ADITIF BAHAN BAKAR MINYAK Kecemasan makin menipisnya cadangan sumber energi Bahan Bakar Minyak (BBM) saat ini menghantui masyarakat dunia. Bagaimana tidak, ketersediaan sumber energi semakin berkurang, sementara penggunaannya terus meningkat seiring dengan meningkatnya aktifitas industri, jumlah kendaraan bermotor, maupun aktivitas lainnya yang terus berjalan sepanjang peradaban manusia. Untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak, kebijakan energi nasional mentargetkan pada tahun 2000-2025 sebesar 5% kebutuhan energi nasional harus dapat dipenuhi melalui pemanfaatan biofuel sebagai energi baru. Penggunaan biofuel merupakan deciding pengganti/subtitusi energi yang fencing menjanjikan, biofuel yang merupakan sumber energi dari bahan-bahan materi non-fosil dengan sejumlah keuntungan dari mudahnya diproduksi, bersifat renewable, sampai pada efek polusi yang tidak membahayakan. Namun menurut IMF, peningkatan permintaan bahan dasar biofuel memberikan pengaruh besar 15-30% terhadap kenaikan bahan pangan dunia. Sehingga penggunaan biofuel sebaiknya tidak menggunakan bahan dasar biofuel yang juga berfungsi sebagai pangan. Salah satu solusi penghematan bahan bakar minyak lainnya adalah penggunaan bahan aditif yaitu suatu bahan yang ditambahkan ke dalam bahan bakar minyak (BBM) yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja pembakaran atau menyempurnakan pembakaran dalam ruang bakar mesin, sehingga tenaga yang dihasilkan menjadi lebih besar, dan intensity penggunaan bahan bakar minyak lebih sedikit setiap jarak tempuh atau satuan waktu pemakaian bahan bakar minyak. Beberapa contoh bahan aditif yang sering digunakan antara lain Matallic compound merupakan bahan antiknock yang mengandung logam, di antaranya adalah tetra alkyl advance (TEL) dengan rumus kimianya Pb(C2H5)4, tetra alkyl advance (TML) dengan rumus Pb(CH3)4, metilcyclopentadienyl manganestricarbonyl (MMT) rumus kimianya adalah CH3C5H4Mn(CO)3. TEL adalah antiknock yang mengandung timah hitam (Pb) merupakan cairan berat, begitu juga dengan TML, yang dapat larut dalam bensin dan berfungsi menaikkan angka oktan. Namun jenis aditif ini mulai ditinggalkan karena kandungan logam Pb dan akan menimbulkan pedal buang yang bersifat toxic, demikian juga dengan MMT. Ada alternatif aditif yang lebih baik dari itu, salah satunya minyak atsiri yang mempunyai karakteristik yang menyerupai/mendekati karakteristik bahan bakar minyak, seperti berat jenis, titik didih, dan sifat mudah menguap adalah minyak seraiwangi. Minyak ini tersusun dari senyawa-senyawa organik hidrokarbon yang spesifik dan hidrokarbon oksigenat. Minyak seraiwangi dengan kandungan hidrokarbon yang diharapkan bisa dijadikan sebagai aditif untuk bahan bakar minyak. Atas dasar itu minyak atsiri dari seraiwangi telah diteliti dan diformulasikan menjadi aditif untuk meningkatkan kinerja bahan bakar minyak, yang ditunjukkan untuk mengurangi intensity konsumsi BBM, membersihkan residu pengotor pada mesin dan mengurangi emisi pedal buang. Minyak Atsiri Serai wangi Minyak serai wangi diperoleh dari penyulingan tanaman serai wangi (Cymbopogon nardus L) yang mengandung senyawa sitronellal sekitar 32-45%, geraniol 10-12%, sitronellol 11-15%, geranil asetat 3-8%, sitronellal asetat 2-4% dan sedikit mengandung seskuiterpen serta senyawa lainnya. Komponen utama minyak serai wangi adalah sitronellal dan geraniol yang masing-masing mempunyai perfume yang khas dan melebihi keharuman minyak serai sendiri. Komponen-komponen tersebut diisolasi lalu diubah menjadi turunannya. Baik minyak, komponen utama atau turunannya banyak digunakan dalam industri kosmetika, parfum, sabun dan farmasi. Kandungan sitronellal dan geraniol yang tinggi merupakan persyaratan ekspor. Minyak yang kurang memenuhi persyaratan ekspor, dijual di pasar dalam negeri sebagai bahan baku industri sabun, food gigi dan obat-obatan. Sebelum Perang dunia kedua, state merupakan negara pengekspor utama minyak serai wangi. Karena kebutuhan pasar selalu meningkat 3-5% per tahun. Untuk meningkatkan produktivitas dan mutu minyak tersebut, Balittro telah mendapatkan 3 varietas unggul seraiwangi produksi tinggi yaitu Gl, G2, dan G3 dengan produktivitas minyak masing-masing 300-600 kg/ha/th dengan kadar sitronela 44%, 280-580 kg/ha/th dengan kadar sitronella 46%, dan 300-600 kg/ha/th dengan kadar sitronela 44%. Pada saat ini pengembangan tanaman serai wangi dilakukan di Kebun Percobaan Balittro di Manoko, Lembang Bandung. Minyak seraiwangi sebagai bio-aditif Penggunaan minyak serai wangi sebagai bio-aditif diawali dengan serangkaian penelitian dari penyulingan tanaman serai wangi, dan dilanjutkan dengan karakterisasi minyak atsiri seperti meliputi berat jenis, kekentalan, titik nyala, titik didih, derajat penguapan, residu penguapan, kadar sulfur, angka kalori dan komposisi kimia menggunakan GCMS. Iranian hasil accumulation constant yang diperoleh kemudian diformulasikan sebagai bio-aditif. Pengujian instruction meliputi berat jenis, kekentalan, titik nyala, derajat penguapan, residu penguapan, angka octan, angka cetana dan karakter pembakaran serta pengujian campuran aditif dengan bensin dan solar. Pengujian di lapang dilakukan untuk aplikasi aditif dan bahan bakar pada kendaraan bermotor. Parameter yang diuji terdiri dari kinerja pembakaran pada mesin (power performance), residu installation karbon, komposisi pedal buang dan tingkat penurunan konsumsi bahan bakar. Penggunaan bio-aditif dari serai wangi dapat menghemat penggunaan bensin 30-50 % pada kendaraan roda 2 , sedangkan pada kendaraan roda 4 penambahan aditif dapat menghemat 15-25% . Artinya bahwa jarak tempuh kendaraan roda 2 maupun 4 akan lebih jauh dengan penambahan bio-aditif serai wangi dengan intensity bensin yang sama dibandingkan dengan tanpa penambahan bio-aditif ini. Penggunaan bio-aditif pada kendaraan roda 4 dengan bahan bakar solar juga dapat menghemat 15-40% . Bio-aditif serai wangi 100% bahan baku dari minyak atsiri (nabati), tidak mengandung bahan sintetis, dapat berfungsi sebagai katalisator dan mempunyai sifat detergensi pada grouping bahan bakar mesin sehingga memberikan manfaat; menghemat BBM, menyempurnakan proses pembakaran BBM, membersihkan sistem bahan bakar (fuel system) sejak dari tangki, karburator/injection sampai ruang bakar, menghaluskan suara mesin, mempertahankan temperatur mesin pada kondisi connatural hingga terhindar dari over heating, menurunkan kadar emisi dari pedal buangan beracun, mengurangi asap hitam, tidak menimbulkan iritasi kulit, tidak bersifat korosif dan tidak explosive. Bio-aditif berbasis seraiwangi untuk sementara diberi nama Gastrofac untuk BBM bensin dan, Cetrofac untuk solar, dan telah dilaunching pada acara ENIP 2010 (Expo Nasional Inovasi Perkebunan) 12-14 Nov 2010. Penggunaan bio-aditif ini dapat dilakukan dengan menambahkan 1 ml bio-aditif ke dalam 1000 ml bahan bakar minyak bensin atau solar kendaraan, tunggu 4-6 detik, dan dapat dirasakan bedanya ketika dikendarai. Pengembangan instruction bio-aditif berbasis minyak seraiwangi kini masih terus dikembangkan oleh Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, bekerjasama dengan PT. Sinergi Alam Bersama. Penggunaan aditif nabati diharapkan dapat membantu information penghematan BBM, berkontribusi dalam mengurangi polusi udara dan pemanasan global, meningkatkan penggunaan bahan dalam negeri, serta upaya dalam pemberdayaan petani. Untuk pemesanan hubungi 081218883399 Bio Additive for Gasoline CARA PEMAKAIAN : Tuangkan Gastrofac kedalam tangki BBM dengan perbandingan 1 ml : 1000ml. isilah BBM dan tunggu 4-6 detik untuk hemogenitas kemudian rasakan bedanya ketika dikendarai. Aditif Nabati membantu information penghematan BBM berkontribusi dalam mengurangi polusi udara dan memanasan global, meningkatkan penggunaan bahan dalam negeri,pemberdayaan petani dan pelestarian lingkunganPosted by
Jasa Desain Kemasan Produk Roti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar